Minggu, 11 Januari 2015

Saat 25 tahunku, dulu....

Seorang bertanya padaku seperti apa diriku di umur 25 tahun? Lalu yang teringat adalah masa-masa sulit bertahan dalam idealisme sedang kondisi kerja tidak mendukung.

Apa yang membuatku tetap bertahan pada waktu itu?

1. Ajaran keluarga untuk tidak memandang hidup dengan ukuran-ukuran materi. Sejak kecil kami tak boleh merasa miskin dalam kondisi apapun.

2. Ajaran Bapak "Jangan sampai ada hak orang lain yang terambil oleh kita, sebaliknya jika ada hak kita di tangan orang lain maka segera ikhlaskan." Pernah suatu hari, saat aku masih SMP dan ikut Bapak ke Jakarta, demi mengembalikan kelebihan uang kembalian di sebuah warung, kami harus berjalan kaki jauh mencari warung tersebut.

3. Buku-buku sosialis yang dulu gemar aku baca membuat aku berjarak dengan dunia gemerlap yang menurutku waktu itu adalah produk kapitalisme. Pernah sangat risih saat berjalan di trotoar di depan pertokoan, dan memilih berjalan memutar mencari gang-gang sempit.

4. Sejak kecil tak pernah bercita cita jadi orang kaya. Karena kaya itu hanya akibat dari sebab kerja. Jika karena kerja lalu kaya ya terima saja, Alhamdulillah.

5. Di kantor bertemu teman-teman aktifis dakwah birokrasi yang sangat menjaga diri dari uang-uang kotor itu.

Mungkin karena hal-hal tersebut di atas, aku terjaga untuk bertahan di jaman itu.

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar