Sabtu, 29 Januari 2011

Cerita-cerita lucu...

Iseng-iseng ngumpulin cerita-cerita lucu, siapa tahu bisa menginspirasi hari ini agar kita selalu bahagia… hehehehe….

Gue Bilangin Ama Bapak Elo
Suatu hari ada seorang anak kecil mencuri mangga dari pohon milik tetangganya dan tertangkap basah oleh si pemilik pohon tersebut, lalu si pemilik pohon itu berkata dengan nada berteriak: "Hei! dasar bandel, ayo turun elu dari pohon mangga gue. Entar gue bilangin ama bapak elu ye!"  Tetapi si anak bukannya segera turun malah dia mendongak ke atas pohon sambil berkata: "Pak, cepetan turun, Pak, kita udeh ketahuan!"
  
Nggak bilang siapa-siapa
Ceritanya Pak Bedu jengkel banget. setiap kali pohon mangganya berbuah, pasti buahnya dicolong oleh orang-orang entah dari mana. Tapi kalau ditungguin malingnya gak pernah datang giliran ditinggal, mangganya hilang. Banyak lagi. Saking kesalnya Pak Bedu menaruh kertas besar di pohon mangganya dengan tulisan "Tuhan tahu siapa yang mengambil mangga ini." Dengan lega ia meninggalkan pohon mangganya, berharap si pencopet terketuk hati nuraninya. Esok harinya lagi-lagi mangganya hilang, tapi tulisan di kertas itu bertambah "Tuhan tahu siapa yang mengambil mangga ini, tapi Tuhan tidak
akan bilang siapa-siapa."
  
Nyebut Sep
Suatu hari, mang Usep, si penjual sayur keliling yang masih muda belia, ditabrak mobil. Si penabrak langsung ngacir meninggalkan si korban yang tergeletak di sisi jalan dan orang2 sekitar yang memaki-maki. Orang2 segera berkerumun menolong mang Usep, tukang sayur kesayangan mereka. Kondisi mang Usep sangat parah. Darah meleleh di sekujur tubuhnya. Nampaknya ajal sudah dekat. Seorang ibu, tidak tega melihat keadaannya. Beliau mendekat lalu berkata, "Nyebut... Sep... Nyebut...!" Maksudnya agar mang Usep mengingat nama-Nya di saat2 terakhir. Mang Usep, dengan kekuatan terakhirnya berusaha menggerakkan bibirnya. Dia lalu berkata dengan nyaring, "SAYUUUUUURRR. ........"
  
Memelas
Seorang anak berlari menemui ibunya di dapur.
Anak : "Bu, minta uang."
Ibu : "Buat apa?"
Anak : "Itu, di depan rumah ada orang yang berteriak memelas."
Ibu : "Apa teriakannya?"
Anak : "Bakso, Bakso!"
  
Tidak Melihat
"Apakah Saudara tidak melihat lampu merah?" tanya seorang polisi kepada seorang pengendara motor. 
"Saya lihat, Pak."
"Lalu kenapa Saudara tidak berhenti?"
"Saya tidak melihat Bapak."

Kamis, 20 Januari 2011

konspirasi?

Kita disuguhi sajian berita yang selalu saja "bombastis". Tiba-tiba saja kejahatan itu menjadi begitu "biasa". Ada seseorang yang bisa sedemikian "berkuasa". Bisa seenaknya me"mainkan" hukum dan keadilan. Bahkan fakta yang ada di media, menjadi seperti kisah dalam komik saja. Yang aku khawatirkan jika akhirnya kejahatan itu menjadi demikian populer. Seorang penjahat menjadi tidak lagi perlu takut. Penjara toh hanya tempat rekreasi yang sama asyiknya dengan di villa. Huh! dan tidak perlu malu, karena koruptor justru akan menjadi populer dan keren....
Dan ini mungkin saja konspirasi. Sebuah sekenario besar, yang sudah lama dimainkan. Setelah para pengabdi kebaikan itu [baca: para reformis] membangun kebaikan yang sistemik itu. Perbaikan di semua lini. Dari sistem, sumber daya manusia, juga ketentuan perundangan yang melingkupi. Dan hasilnya cukup berhasil. Rasanya hal inilah yang memicu, para pengabdi "kesesatan" itu [para buto Cakil itu] mulai terusik untuk membangun skenario tandingan. Caranya bermacam-macam. Ada tipuan, intrik, penguasaan media, penyebaran budaya korupsi, jebakan.. dan sebagainya. Hiks....
Kok jadi semakin yakin... ini konspirasi. Hati-hati jangan terjebak pada fakta yang ada di berita, karena buto cakil itu sembunyi di belakang fakta; teringat kalimat seorang teman: "Hidup itu pola, orang baik membaca pola untuk kebaikan, begitu pun orang jahat membaca pola untuk kejahatan." [makasih pak Samon Jaya ]
Karenanya kita memang perlu membaca pola dalam hidup ini. Dan tentu tujuannya adalah untuk kebaikan. Agar kebaikan itu yang menjadi populer, bukan kecurangan. Kita perlu merencanakan kebaikan itu dengan lebih cermat dan terukur. Seperti kata Ali bin Abi Thalib r.a,  kebathilan yang sistematis akan mengalahkan kebenaran yang tidak sistematis....
 Wallohu a'lam