Selasa, 03 September 2013

Kuliner, Sinergi rasa dan Komunikasi



Kuliner ternyata memang bukan hanya perkara makan saja. Ada seni di sana. Seni bagaimana menyinergikan rasa. Bagaimana menikmati sajian, dengan daya dukung suasana. Bagaimana keindahan lilin dan lampu taman, juga musik yang bisa menjadi bagian dari kelezatan rasa dalam sajian makan malam. Ini memang tentang sinergi rasa.

Jika boleh aku gunakan istilah Filosoup-i, adalah Filosofi Soup. Sebuah cara pandang atas kehidupan yang diibaratkan sop. Sop kehidupan; yang terdiri dari kesegaran rasa gurih, juga asinnya perhatian, pedasnya rasa marah, mungkin juga sedikit rasa manisnya kegembiraan…. Menyatu dalam sajian sop kehidupan.

Karena pada akhirnya kita butuh komposisi. Seperti racikan rasa pada masakan kita. Menaburkan gula dalam kopi pun bisa jadi banyak cara. Dan setiap cara akan hasil rasa manis yang berbeda. Gula bisa saja kita tuang terlebih dahulu dalam gelas, bisa pula gula ditaburkan saat air mendidih sudah tersedia dalam gelas, bisa pula gula tak perlu kita aduk melainkan kita biarkan larut oleh panasnya air yang mendidih. Ini pelajaran tentang komunikasi, di mana saat kita sampaikan kepada pihak yang sama bisa jadi beda hasil, jika beda waktu. Kita butuh saat yang tepat dan cara yang tepat untuk sampaikan pesan kita.... [bahan  pembukaan untuk acara perpisahan bapak RS. Suworo]