Minggu, 24 Agustus 2014

Opera Van Jampang (bahan Skenario untuk malam Keakraban ICV di KPP Pratama Mampang Prapatan)

Sinden (Dian dan Mirtha) nyanyikan satu lagu.
Iringan gitar. Lagu gaya sinden gitu deh.

Dalang Muncul, membacakan judul lakon malam ini….
 “ Putri Salju dan 7 Kurcaci”

Pada jaman dulu,di sebuah Kerajaan di negeri dongeng hiduplah seorang ratu yang cantik, namun kecantikan wajahnya tidak diikuti dengan kecantikan hatinya. Sang ratu memiliki seorang anak tiri yang telah beranjak dewasa, wajahnya yang cantik dan budi pekertinya yang luhur membuat banyak orang menaruh simpatik padanya ,tapi tidak bagi sang ratu,yang mempunyai sebuah cermin ajaib ini.

Pada suatu hari seperti biasanya yang sudah menjadi kegiatan rutin sang ratu yaitu selalu bersolek dan berkaca mengagumi akan kecantikannya yang konon tak ada yang menyaingi di seluruh negeri. Sang permaisuri pun bertanya pada cermin ajaibnya yang selalu menjadi rujukan, juga selalu berkata jujur.




Permaisuri            : cermin ajaib siapa yang tercantik di seluruh pelosok negeri ini?
Cermin ajaib        : putri salju la yah.
Permaisuri            :apa(sedikit kaget)putri salju.!!!!!

Karena merasa kurang yakin permaisuri pun bertanya kembali pada cermin,siapa tahu cermin itu hanya sekedar bercanda atau berbohong padanya.

Permaisuri            :cermin ajaib tolong katakan sekali lagi siapa yang tercantik di negeri ini?
Cermin ajaib        :putri salju,putri salju,please dech cin.jawab cermin
Permaisuri            :apa??(dengan mata melotot)Putri Salju….oh my good

Untuk ketiga kalinya permaisuri bertanya kembali pada cermin ajaib,kali ini dengan emosi yang sudah meluap-luap(kalau buat masak telor langsung matang kalee)

Permaisuri:cermin ajaib,siapa yang terncantik di negeri ini,ceeeeeeepat katakan padaku?

Cermin ajaib:berhubung anda telah tiga kali memangil daku,maka selamat anda mendapatkan satu buah payung cantik dan jawabanya adalah Putri Salju,teetep.

Mendengar jawaban itu dirinya serasa di sambar petir di siang hari,mata berkunang-kunang,badan gemetar, darah naik Sembilan puluh derajat, muka pucat pasi, mata melotot, keluar keringat dingin, susah buang air besar, tenggorokan gatal, makan tak enak, tidur tak lelap, encok,kesemutan, hidung tersumbat (banyak amat boo).dan dengan sangat marah yang sudah tak tertahankan dia pun melempar meja rias (kuat amat)ke arah cermin dan tepat mengenai sasaran,cermin ajaib pun pecah berkeping-keping.lalu dengan lantangnya permaisuri pun berkata,“Putri Salju,Tunggu pembalasanku” dengan tawa yang menggelegar(kayak mak lampir aja)

Akhirnya Sang Ratu mengusir Putri Salju. Dengan berat hati putri salju pun meninggalkan istana yang sangat di cintainya.meninggalkan semua orang-orang yang di kasihi untuk jangka waktu yang tidak bisa di tentukan. Dengan langkah yang gontai dia pun mengikuti ke mana langkah kakiberjalan.hari berganti hari,bulan berganti bulan,tujuh sumur telah di datangi, lautan di seberangi, gunung pun di daki.di tepi hutan dia pun beristirahat untuk menghilangkan lelah sambil Bernyanyi.

Lagu yang cocok… mbak Sinden yang pilih yaa

Tampak lah dari kejauhan sebuah rumah yang kecil mungil,dia lalu mendekati rumah tersebut untuk sekedar meminta seteguk air kalau bisa sama makannya juga(ngarep).setelah di ketuk-ketuk tapi tak ada yang membukan,sang putri pun memberanikan diri masuk ke rumah mungil yang tak terkunci itu.setelah mengamati seluruh isi ruangan ada yang terasa aneh dalam hatinya karena mulai dari tempat tidur, meja, kursi semuanya berukuran mini(kecil) dan semuanya sangat berantakan bagaikan kapal pecah dalam rumah itu.dengan penuh rasa cinta dia pun membersihkan semuanya,mulai dari merapikan tempat tidur,kursi,meja hingga menyapu halaman.setelah beres semuanya putri salju mulai memasak dengan bahan-bahan yang tersedia.Sang putri pun sangat menyukai film-film Bollywood, susah senang, gembira, sedih selalu bernyanyi apalagi di tempat itu banyak pohon dan bunga pas seperti suasana di India.

“masak-masak sendiri
Makan-makan sendiri
Cuci baju sendiri
Tidur pun sendiri
Cinta aku tak punya
Kekasih pun tiada
Semuanya telah pergi
Tak tahu ke mana

Lagi asyik bernyanyi tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar dan datanglah segerombolan orang anak bertubuh tidak kecil mungil (kurcaci) semuanya berjumlah 7 orang memasuki rumah itu. Mau tahu siapa saja kurcaci itu??
Mereka adalah:

Kurcaci Painem, tegas dan cerdas
Kurcaci Toti, asyek dan pandai bernyanyi
Kurcaci Helm, tenang dan ramah
Kurcaci Syam, kekar dan hangat
Kurcaci Seret, rapi dan oke
Kurcaci Djono, hati2 dan berwibawa….
Kurcaci Aris, renyah dan meriah

Mereka semua kaget karena rumah sudah dalam keadaan bersih dan tertata rapi.kurcaci itu lalu menuju dapur dan mendapati seorang gadis yang sedang memasak.

Kurcaci Painem: hey kamu siapa,dan apa yang kamu lakukan di rumah kami?
Putri salju              : nama daku putri salju,tadi aku sudah ketuk pintu tapi tak ada orang,jadi daku masuk,maaf yah
Kurcaci Toti           : mengapa kamu bisa sampai ke hutan ini?
Putri salju              : daku di usir oleh ibu tiriku dan sekarang daku gak punya tempat tinggal,sambil menangis
Kurcaci Helm       :sudahlah putri salju jangan terlalu banyak di pikirkan,kamu boleh kok tinggal di tempat kami
Putri salju              :benarkah itu semua(tak percaya)yang kau katakan sahabatku?

Kurcaci 4,5,6,7:benar putri yang cantiiiiiiiiik
Putri salju              : terima kasih teman-teman, daku jadi malu.oh yukk kita makan sama-sama daku sudah buatkan makanan special ala chef farah,tapi bukan farah queen tapi parah banget. He he.

Mereka pun makan dengan lahapnya.dan semenjak itu tinggalah putri salju di hutan bersama dengan teman-teman barunya.suasana hutan yang dulunya sunyi senyap kini telah berubah ramai atas kehadiran sang putri.dan pada malam-malam tertentu sang putri, tak segan-segan menghibur dengan suara emasnya dengan mengadakan konser yang bertajuk”satu jam bersama putri salju”acaranya pun selalu terbilang sukses tanpa ada kerusuhan.

Lain di hutan lain di istana tampak sang permaisuri sedang uring-uringan ,bolak-balik kayak setrikaan belum panas.beberapa hari ini sang permaisuri memang selalu browsing di internet dengan laptop Acer miliknya yang di beli di Uni Emirat Arab.di salah satu situs menyebutkan ada seorang gadis yang tinggal di sebuah hutan,gadis itu bernama putri salju,di situs itu juga menyebutkan kalau gadis itu merupakan gadis tercantik versi majalah People,terbitan amerika.inilah yang membuat hati sang permaisuri selalu gundah gulana takut tersaingi.dengan akal jahatnya sang permaisuri pun menyusun rencana.

Pagi itu seperti biasanya di hutan semua orang telah melakukan aktifitasnya masing-masing.para kurcaci pun telah pergi untuk mencari makanan dan kayu bakar untuk keperluan sehari-hari di dalam hutan.di rumah tampaklah putri salju yang sedang menyapu.sedang asyik menyapu tiba -tiba di kejutkan oleh suara parau dan serak.

Nenek                    :cucuku yang cantik kemari nak,sang nenek berkata
Putri salju              :nenek panggil saya,
Nenek                    :iya cah ayu(oon banget,dalam hati)ayo nak kemari
Putri salju              :ada apa nek?nenek haus,saya ambilkan minum ya,tunggu sebentar ya nek
Nenek                    :nehi,nehi,tidak-tidak nenek tidak haus,secara gitu loch
Putri salju              :lantas nenek mau apa?
Nenek                    :nenek hanya mau memberikan buah apel ini untukmu macan(manis dan cantik)
Putri salju              :tapi nek ini kan apel harganya mahal loch
Nenek                    :jangan pikirkan soal harga ,yang pentingkan kualitasnya nenek berpromosi
Putri salju              :tapi nek?????
Nenek                    :jangan banyak tapi-tapian cucuku ,nenek ikhlas kok memberikannya untukmu dan kalau kau makan buah ini kecantikanmu sama dengan Princes Syahrini.
Putri salju              :Syahrini nek?
Nenek                    :bukan Zamroniiii… he he
Putri salju              :ahh nenek bisa aja,ngelawaknya.tapi nek
Nenek                    :iya dong nenek kan mantan anggota srimulat,udah ambil aja.
Putri salju              :terima kasih nek,
Nenek                    :iya cucu ku sama-sama,dah nenek pergi dulu yah,jumpa lagi…

Setelah memberikan buah apel tersebut sang nenek misterius itu pun meninggalkan putri salju. Saat Putri Salju hendak makan apel itu, tiba2 Juliet datang, dan mencegahnya….

Juliet                      : Tunggu….. tahukah kamu siapah nenek itu, darimana ia berasal, apakah dia nenek pada umumnya, atau hanya sekedar ingin mencari sensasi, popularitas, mau tau jawabanya? jawabanya dia adalah ibu tiri putri salju yang menyamar menjadi seorang nenek tua dan apel yang di berikan untuk putri salju adalah apel yang telah di beri racun.
Putri Salju             : lho kamu siapa? Kok tiba2 datang… menyelamatkanku dari apel beracun itu???
Juliet                      : Menyelamatkanmu? Bukaaan… aku justru mau minta apel itu. Kenalkan… aku Juliet… pasangan Romeo di panggung sebelah….
Putri Salju             : lho kok ke sini? Salah kamar dong? Di sini kan panggung Putri Salju dan kurcaci….
Juliet                      : biarin. Aku bosen. Dari dulu kok pasangannya sama Romeo mulu. Bosen tauk! Pingin yang lain… makanya aku minta apelnya dong. Kita bagi dua deh…

Akhirnya Juliet dan putri salju makan apel tersebut, lalu berdua pingsan seketika dan tak bangun-bangun lagi. para kurcaci yang melihat kejadian itu langsung menangis histeris dan tak tau apa yang harus di lakukanya.akhirnya para kurcaci memutuskan untuk memanggil dukun atau pun paranormal seperti ki joko bodo atau pun ki kusumo untuk menyadarkan kembali sang putri.baik.ki kusumo atau pun ki joko bodo tak bisa berbuat banyak,yang bisa menghidupkan sang putri adalah ciuman dari seorang pangeran yang baik hati,rajin menabung,dan tidak sombong.

Singkat cerita

Pada suatu hari ada seorang pangeran Hero bersama Hulubalang Imam yang tidak biasa yang tersesat dalam hutan tersebut.dan dia pun menemukan rumah kurcaci dan melihat dua orang gadis cantik dalam peti yang di taburi bunga aneka warna yang wangi semerbak sepanjang hari. Sang kurcaci pun bercerita kalau gadis itu bernama putri salju.dia terkena sihir jahat, sang putri baru bisa hidup kembali apabila ada seorang pangeran yang menciumnya. Namun sang pangeran enggan menciumnya…. Sang Pangeran malah miscall tuan puteri… Karena ring tone HP Puteri Salju kenceng dan norak, ia pun segera terbangun dan semuanya bersorak gembira.

Putri Salju             : Terima kasih pangeran… siapakah sebenarnya pangeran ini??
Pangeran Hero    : aku penguasa wilayah Mamprang Papatan di lereng tugu pancoran…
Putri Salju             : oh… pangeran datang untuk membawaku pergi?
Pangeran Hero    : iya. Karena aku butuh Kasi pelayanan di wilyah kerjaku… hayuk buruan, masih banyak SPT yang belum selesai diteliti.

 Pangeran dan putri salju beserta para kurcaci pun pergi beriringan….

Bagaimana nasib Juliet??? Seorang yang salah masuk panggung itu masih tertidur sendirian di sana, hingga akhirnya…. Hulubalang Imam yang tidak biasa sang pendamping pangeran Hero itu  mendekati Juliet…

Imam yang tidak biasa                      : Juliet…. Bangun… mau pulang ke bogor bareng nggak??

Bersama Risa, pak Imam dan bu Juli berangkat pulang ke Bogor. 

Demikianlah akhir cerita hari ini, sampai ketemu di dongeng selanjutnya.

Di sana gunung, di sini gunung, di tengah-tengahnya Pulau Jawa. Wayangnya bingung, dalangnya juga bingung, yang penting bisa ketawa. Ketemu lagi di Opera Van Jampang... Yaa... Eeee...!


Sinden kembali menyanyi….

Teman Kantor

Teman kantor,
Tersebab ada kata kantor
Mereka merasai teman kantor
bukan teman.
"Oh itu temanmu?"
"Bukan, dia itu teman kantor"

Tersebab ada kata kantor,
Mereka terdidik membuat jeruji formal
Kecintaan, kasih, sayang, persaudaraan
Tersekat, kerdil dan kering
"Oh itu temanmu?"
"Bukan, dia itu teman kantor"

Padahal setiap hari kita berbagi udara
Padahal setiap hari kita berbagi nafas
Bekas nafasmu aku hirup,
Bekas nafasku kamu hirup

Kita duduk berhadapan, kita duduk berdampingan
Kita hidup dalam satu ruangan, satu gedung... KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan.

Setiap hari kita berbagi nafas
Bekas nafasmu aku hirup, bekas nafasku kamu hirup.
"Oh itu temanmu?"
"Bukan, dia itu Saudaraku"
Di kantor setiap hari kami berbagi.

Puisi karya Bapak Heru Narwanta,
Kepala kantor kami, ayah kami, Saudara kami.
Dibacakan saat malam keakraban, dalam ICV Kemenkeu 2014 di Caringin, 22-23 Agustus 2014

Kamis, 14 Agustus 2014

Pengubah atau Terubah

Dulu sering nggaya dengan sesumbar bahwa "lingkungan itu gue yang bikin" saat masuk dalam lingkungan baru, ternyata butuh banyak energi dan strategi untuk beradaptasi.

Kuncinya memang kemampuan dan kemauan untuk terus belajar. Jika berfikir bahwa lingkungan ini tidak ideal,  maka mestinya kita segera susun strategi untuk lakukan perubahan.

Salah satu jurus perubahan itu adalah menggunakan riak-riak kecil untuk memancing gelombang. Riak-riak kecil itu bisa saja serupa bongkahan batu bata pada dinding bangunan suasana yang kita inginkan. Setiap riak-riak kecil itu kita lekatkan sesuai pola besar yang telah kita tetapkan untuk membangun gelombang perubahan yang lebih dahsyat.

Entahlah....