Senin, 26 April 2010

DOA PAGI dan SEMANGAT PAGI..... DO'A SENJA juga tetap SEMANGAT PAGI....


Tradisi membaca do'a di awal hari, dan menjelang pulang adalah tradisi yang positif di kantor kami. Do'a pagi menjadi sarana yang tepat untuk meluruskan niat, agar bekerja menjadi bagian dari ibadah kita kepada Alloh; demikian pula do'a senja, adalah sarana yang tepat mengevaluasi gerak hati kita, agar kembali ke keluarga dengan berkah dari kerja yang benar, jujur dan amanah dalam jalankan setiap beban tugas.

Pekan ini bidang kami mendapat giliran membacakan do'a, ada usulan agar tidak nampak monoton, do'a dikemas dalam cara yang berbeda. Khawatirnya hanya menjadi semacam ritual yang dianggap angin lalu oleh para pegawai. Di hari Senin aku coba membacakan kisah sebelum bacakan do'a. Kisah yang aku pilih adalah kisah Rosululloh yang menemukan bangkai kambing, lalu beliau tawarkan ke para sahabat, dan mereka tak ada yang mau... lalu kata Rosul sesungguh dunia ini lebih hina di Mata Alloh dari pada hinanya bangkai kambing ini di mata kalian... dan dilanjutkan dengan do'a: "Ya Alloh jadikan dunia itu di genggaman tangan kami, dan jangan jadikan ia di dalam hati kami."

Di senja hari, aku coba angkat cerita, kisah nyata yang pernah ditulis di satu majalah tentang seorang lelaki yang bersepeda memboncengkan anaknya keliling Jakarta, untuk mengembalikan dompet yang ia temukan di pinggir jalan. Dan akhirnya ketemu, ketika sang pemilik dompet itu hendak berikan imbalan, lelaki itu menolaknya. Ia berkata, saya sedang mengajarkan anak saya... bagaimana ia harus mengembalikan hak orang lain; dan agar jangan sampai ada hak orang lain itu ada di kantong kita.

Dua kisah ini, adalah pesan tentang bagaimana Integritas itu dibangun. Dengan meluruskan niat dalam bekerja, juga bahwa apapun yang kita lakukan hari ini adalah investasi bagi anak-anak kita di kemudian hari.

Demikianlah, kami berharap pembacaan do'a ini menjadi bagian dari strategi perubahan yang coba terus kita bangun di instansi DJP tercinta ini. Mungkin dapat kita lanjutkan dengan Nilai2 Organisasi kita yang lain, setelah Integritas, ada Profesional, Inovasi juga Teamwork.

Ayuk... SEMANGAT PAGI!!

Selasa, 13 April 2010

AKU PETUGAS PAJAK; DAN AKU BUKAN KORUPTOR


Citra DJP terpuruk, banyak yang mulai pertanyakan statusku sebagai PNS yang Bahagia... masihkah? Jawabku tentu: Masih. Karena memang tidak ada yang perlu dirisaukan, toh aku bukan Gayus. Aku masih tetap berusaha seperti target karierku dulu...

Apalagi setelah mendapat petuah dari Kakanwil DJP Jakarta Khusus, tentang bagaimana semestinya kami bersikap, dalam filsafat jawanya yang kental disampaikan antara lain:
Ojo Dumeh (jangan mentang-mentang), Ojo Gumun (jangan heran), Ojo Kaget (Jangan kaget dan cepat panik), dan Ojo Lali (jangan lupa diri..)
juga disampaikan bahwa "Becik ketitik, olo ketoro" (Kebaikan itu terlihat, dan Keburukan akan terungkap)

Jadi walau banyak hujatan, walau banyak yang sarankan aku kurangi ke-pedean-ku mengenakan atribut2 sebagai orang pajak... tetap saja dengan bangga, aku katakan pada dunia: AKU PETUGAS PAJAK, DAN AKU BUKAN KORUPTOR.

Berharap tetap menjadi bagian dari solusi, paling tidak pertahankan niat/orientasi yang tepat dalam bekerja. Semoga badai cepat berlalu, "Ja'al Haqqu Wa Zahaqol Bathil" Nyalakan lilin, kegelapan akan sirna....