Minggu, 28 Juni 2009

Al-'Ashr dan NOKE;

Hari-hari yang aku impikan adalah hari kerja yang menyenangkan, senyum, canda...kalaulah memang ada perbedaan, janganlah ada benturan yang menyakitkan; kemas-lah ia dalam canda yang penuh cinta. Asyik-asyik aja lah….

Jadi ingat, pesan Alloh dalam surah al-Ashr:
1. Demi masa.
2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Ketika Alloh berfirman tentang waktu; Dia lanjutkan dengan kalimat “sesungguhnya Manusia dalam kerugian”, karena waktu terus bergerak, tak dapat diulang, jadi siapapun pasti akan merugi, kecuali mereka yang memiliki 3 kriteria:

A. Orang-orang yang beriman; adalah orang-orang yang memiliki orientasi dan motivasi hidup yang benar. Meyakini al-Haq dengan kesungguhan hati. Mereka memiliki integritas moral yang tinggi;

B. Orang-orang yang beramal sholeh; adalah orang-orang yang professional, cakap di bidang keahliannya, mau bekerja keras dalam segala bentuk kebaikan, dan mampu ber-inovasi sehingga kualitas kerja kebaikan itu menjadi selalu lebih baik dari hari ke hari;

C. dan Orang-orang yang mau saling berbagi nasehat dalam:
1. Kebenaran: nasehat atas substansi
2. Kesabaran: nasehat atas cara
3. Cinta dan Sayang: nasehat atas kemasan (QS. Al-Balad: 17)
Jika kita rajin untuk saling bernasehat dalam kebenaran, kesabaran, dan cinta, maka tak akan ada ”benturan” yang menyakitkan itu. Kita bisa hidup dalam beda namun tetap tenang dan santun; dalam satu teamwork yang solid;

Semangat kita: semangat mencari solusi bukan ambisi membangun imej pribadi masing-masing.....

QS: Al-’Ashr Corporate Value DJP:
1. Beriman = Integritas
2. Beramal Sholeh = Profesional, Inovasi
3. Saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran = Teamwork

value: teamwork..


Salah satu corporate value DJP adalah teamwork;

kata teamwork di telingaku mirip2 bunyinya dengan komposisi lagu,
ada irama konstan, macam bas atau perkusi yang rapih.....
tapi ada pula lengkingan gitar melodi yang merobek keheningan....

di ruangan kantor-ku, memang seperti itu petanya...
ada yang adem, konstan, terasa nyaman bila ia ada...
ada yang penuh inovasi namun serupa percikan2
ada yang koordinatif, -semacam penghubung untuk setiap ruas2 fungsi menejemen-

hmmm, aku jadi apa ya?
percikan, lengkingan, namun mungkin kurang padu dengan nada dasar "kerja" dalam team-ku
hehehe....
penggangu yang aneh;

kepada teman2-ku, yang selalu membuat hari-hari kerjaku menjadi "istimewa"
kuucap terima kasih dan maaf.

yang kulakukan selalu tak sepadan dengan yang telah kalian lakukan untuk-ku....

Laskar P2 Humas..


selalu saja ada cinta,
entah di genangan waktu yang mana....
Awalnya ingin seperti pesan Khalil Gibran yang dinyanyikan oleh Kla Project, ....bekerja dengan cinta.... maka yang terlahir adalah bangunan indah dari "perhatian, kerja sama, saling melindungi.." di ruangan kerja kami -bidang Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat..

perpaduan kami memang indah,
- ada mas Heri -staf pelaksana senior- yang mumpuni di pekerjaan, gabungan antara pemimpin, seniman... dengan bumbu jutek, tegas dan inspiratif...
- ada mas Solihin, mas Haji yang ramah, pakar komunikasi yang ngademin, aktivis dakwah yang membawa nilai2 keshalehan cocok seperti namanya...
- ada mbak Anis , cool, tapi tetap tangguh menghadapi badai macam apapun dari murka atasan... pintar memasak... jago mengkombinasikan keindahan dari rasa, warna, bentuk dan kemasan..
- ada dik Rupika, adik bungsu kami, ruh-nya bidang p2humas, punya imajinasi dan apresiasi seni yang tinggi, jago baca... namun tetap cekatan di acara2 penting...

lengkaplah sudah... jika ada aku, pakar pekerjaan2 fisik... pengganggu yang usil, berisik dan aneh... hehehehe...

(maaf, ayah2 dan bunda kasi belum ikut dikomentarin.. takut salah; ntar grading deh taruhannya..)

Mulai Hidup...

Aku mulai bekerja. Membangun mimpiku jadi nyata. Aku menikahi seorang wanita. Membangun sebuah rumah. Dan dari rumah inilah aku letakkan pondasi untuk bangunan yang lebih besar. Sebuah bangunan yang kususun dari batu bata kepercayaan, semen cinta, pasir saling menghargai, dan kerangka besi iman dan keyakinan.

Di rumah inilah aku belajar demokrasi, belajar mendelegasikan tugas, belajar mendengarkan, belajar mengerti isi hati, belajar menghargai, belajar dihargai, belajar untuk hidup, belajar membuat hidup menjadi lebih hidup. Rumah ini aku jadikan kampusku. Dengan istri, anak, pembantu, lantai kotor, meja tamu, vas bunga retak, atap bocor, kunci pintu macet…. sebagai para dosenku. Dan aku-lah mahasiswanya.

Di sini aku juga menanam benih-benih mimpi baru. Yang aku tanam dalam hati istriku, anakku, dan dalam hatiku. Di kemudian hari, akan aku panen, dengan mewujudkannya dalam kenyataan. Dan aku menikmati siklus mimpi ini.