Senin, 02 Oktober 2017

Di sini, dia bekerja untuk Tuhan


Ditulis oleh Ivan Styo Wibowo, Account Representatif di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Mampang Prapatan dalam rangka pemilihan pegawai teladan Direktorat Jenderal Pajak 2017. 
  
Sektor pajak merupakan primadona pendapatan dan menjadi salah satu penopang jalannya pembangunan di Indonesia. Karena penerimaan dari sektor perpajakan merupakan 80% lebih dari penerimaan negara baik pajak pusat maupun pajak daerah. Untuk itu seluruh elemen yang berperan dalam proses penerimaan negara khususnya penerimaan sektor perpajakan diharapkan bekerja secara optimal dalam melakukan tugasnya mencapai penerimaan.
Kebijakan Pengampunan Pajak yang baru saja berakhir pada 31 Maret 2017 lalu menjadi salah satu cerita manis bagi Direktorat Jenderal Pajak. Dengan capaian total harta yang dilaporkan oleh Wajib Pajak sebesar Rp. 4.855 trilyun, dengan rincian deklarasi harta di dalam negeri Rp. 3.676 trilyun, harta luarnegeri Rp. 1.031 trilyun, reptriasi Rp. 147 trilyun dan pencapaian uang tebusan sebesar Rp. 114 trilyun. Pencapaian penerimaan tersebut bila ditambah dengan pembayaran bukti permulaan Rp. 1,75 trilyun dan pembayaran tunggakan sebesar Rp. 18,6 trilyun total mencapai Rp. 135 trilyun penerimaan dari program Pengampunan Pajak tersebut. Ya, saya katakan cerita manis karena pencapaian tersebut merupakan salah satu program Pengampunan Pajak terbaik di dunia.
Keberhasilan Direktorat Jenderal Pajak tersebut tidak terlepas dari peran dan sinergi seluruh komponen bangsa ini, yaitu Wajib Pajak, Apindo, Kadin, Dewan Pers, Perbankan dan juga seluruh Pegawai Pajak yang bekerja siang malam tanpa lelah mengawal kesuksesan program Pengampunan Pajak ini.  Seluruh pegawai pajak ditugaskan selama 9 bulan mulai dari 1 Juli 2016 sampai dengan 31 Maret 2017 tanpa henti siang malam, sampai waktu liburpun yang seharusnya digunakan untuk berkumpul bersama keluarga atau setidaknya untuk beristirahat rela dikorbankan untuk melayani Wajib Pajak yang ingin melaporkan Pengampunan Pajak.
Di sinilah penulis mulai mengenal sosok pegawai Direktorat Jenderal Pajak, sosok penerus masa depan birokrasi, sosok muda energik yang tak kenal lelah melayani baik Wajib Pajak maupun teman-teman sesama pegawai pajak. Penulis ingin menyebutnya dengan sebutan Del.

Pada tugas piket Pengampunan Pajak Del yang lahir pada bulan Juni 1994 ini bertugas sebagai Pengarah Layanan, yang sesuai dengan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak bertugas:   
1.      Meneruskan Surat Pernyataan kepada Subtim Peneliti; 
2.      Menghubungkan Wajib Pajak dengan Subtim Peneliti; dan 
3.      Menyerahkan tanda terima kepada Wajib Pajak.
Tugas yang diberikan dengan sangat bertanggung jawab dikerjakan oleh Del. Di setiap tugas piketnya dia hadir melayani dengan penuh senyum, dengan tutur kata yang baik dan dengan kecepatan yang dimiliki dia berhasil membuat banyak Wajib Pajak senang atas pelayanannya. Selain sebagai pengarah layanan Del ditugaskan oleh KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan sebagai “Dokter Exel”, tugas yang tidak ada dalam Surat Edaran tersebut tetapi sangat penting dalam proses penerimaan Surat Pernyataan Harta pada program Pengampunan Pajak kali ini. 

Kami di sini menyebutnya Dokter Exel, iya dia bertugas memperbaiki file yang dibawa oleh Wajib Pajak dan memastikan bahwa file tersebut dapat terbaca pada Aplikasi Pengampunan Pajak. Terdengar mudah dan tidak sulit, tetapi sering kami para petugas baik penerima maupun peneliti kuwalahan untuk memperbaiki file yang tidak dapat terbaca oleh Aplikasi Pengampunan Pajak ini. Tetapi bukan Del kalau dia mengeluh diberikan tugas ini, sekali lagi dia menunjukan bahwa dengan senyum, keikhlasan, dan kegigihan semua tugas ini dapat diselesaikan dengan baik. Tak jarang dia bertugas dari pagi sampai sore hari untuk mensukseskan program Pengampunan Pajak ini, pagi dia bertugas sebagai Pengarah Layanan disambi sebagai Dokter Exel kemudian siang dia bertugas sebagai Dokter Exel, begitupun sebaliknya. Kami semua senang dilayani oleh saudara Del ini, terlebih Wajib Pajak yang tidak perlu kembali ke kantornya untuk memperbaiki kesalahan bentuk file, kesalahan rumus atau hanya kesalahan tulis yang secara manusiawi dilakukan oleh seorang manusia. 

Sering saudara Del ini pulang larut untuk menyelesaiakan tugas pokoknya di seksi Pengolahan Data dan Informasi. Tugasnya sebagai Pengarah Layanan dan Dokter Exel tadi telah sering menyita waktunya yang ditugaskan oleh negara selama 9 jam 30 menit, sehingga untuk mengerjakan tugas rutinnya dia sampai harus mengerjakannya di waktu setelah jam kerja berakhir. Hari berganti waktu berlalu, perasaan letih, bosan, dan perasaan ingin segera berkhir 9 bulan ini banyak menghampiri kami. Tetapi hal itu seolah tidak pernah terlihat pada diri Del, sampai pada akhir bulan ke sembilan pada hari akhir, jam akhir, menit akhir dan detik akhir bahkan lebih dari pukul 24.00 WIB tepatnya pada pukul 01.00 WIB tanggal 1 April 2017 tugas pelayanan Pengampunan Pajak sukses dijalani oleh Del. Pengalaman bekerja bersamanya sungguh menginspirasi saya untuk terus bekerja dengan hati di instansi ini. Program Pengampunan Pajak telah berakhir, kesuksesan Direktorat Jenderal Pajak dalam program inipun talah diraih. 

Saatnya kami berfikir untuk sejenak beristirahat, dengan menurunkan tingkat bekerja dari gigi lima menjadi gigi dua. Saya fikir banyak pegawai melakukan hal yang sama dengan menurunkan perseneling ini, tetapi sekali lagi saya tidak melihatnya pada diri Del. Dia tetap bertugas dan setau saya tidak pernah menurunkan kecepatannya dalam bekerja. Bulan Aprilpun mulai memasuki masa pertengahan, disini saya punya cerita mengenai Del ini yang sama-sama ditugasi sebagai tim penerima SPT Tahunan tahun  2017 pada KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan. Saya bertugas sebagai peneliti SPT dan Del bertugas sebagai pembuat tanda terima SPT Tahunan, kami bersinergi dan melakukan tugas ini dengan baik. Selain sebagai pembuat tanda terima SPT Tahunan Del juga bertugas memperbaiki file csv. yang digunakan oleh Wajib Pajak yang menyampaikan SPT nya secara elektronik. Hari berganti waktu berlalu semua kami lakukan dengan suka cita di kantor ini. Sampai saatnya di hari terakhir penerimaan SPT Tahunan Wajib Pajak Badan pada hari kerja yaitu 28 April 2017, kali ini kami ditugaskan tanpa melebihi jam kerja alias tanpa lembur. Yes, mungkin kata itu yang pertama terucap karena biasanya pada hari-hari terakhir terakhir kami ditugaskan sampai melebihi jam kerja normal kami. Dan biasanya di akhir periode di hari liburpun demi melayani Wajib Pajak kami ditugasi masuk, tetapi kali ini kami hanya ditugasi melayani Wajib Pajak sampai pukul 16.00 WIB. 

Kami pun mencoba melayani Wajib Pajak dengan penuh keikhlasan dan senyuman, pukul 16.00 WIB pun telah berlalu. Akhirnya kami ditugasi sampai dengan Wajib Pajak yang telah memiliki nomor antrian selesai dilayani semua. Tepatnya pada pukul 19.30 WIB saya menerima dan meneliti salah satu Wajib Pajak perusahaan A. Seorang pegawai dari perusahaan tersebut datang membawa fisik SPT Tahunan dan flasdisk berisi file csv. setelah dilakukan penelitian pada aplikasi viewer SPT Tahunan PPh Badan, file yang dibawa oleh pegawai tersebut tidak bisa dibaca. Di sini saya meminta batuan Del untuk mencoba memperbaiki file tersebut, karena masih terdapat antrian lain di depan saya sehingga Wajib Pajak tersebut saya arahkan menemui Del di lt. 2. Untuk memperbaiki file csv. Wajib Pajak seharusnya membawa folder Database (DB) karena memperbaiki file csv. tersebut dibutuhkan folder DB tersebut. Sampai akhirnya semua Wajib Pajak telah selesai saya layani, Wajib Pajak perusahaan A tersebut belum juga kembali ke lantai 1 tempat dimana peneliti dan pencetak tanda terima SPT Tahunan bertugas. Akhirnya saya datang ke lantai 2, di situlah diruangan Del saya melihat Del dengan sangat sabar melayani Wajib Pajak. Ternyata masalahnya adalah pegawai perusaan A tersebut tidak membawa folder Database pada flasdisk nya. Beberapa orang menyarankan agar dia mengirimkan SPT Tahunan dan flasdisk yang dilengkapi dengan csv. dan folder Database melalui Pos tercatat atau jasa pengiriman lainnya pada esok atau lusa karena masih belum terlambat dalam penyampaian SPT Tahunan. 

Sekali lagi saya ditunjukan seorang hebat yang tanpa pamrih melayani Wajib Pajak, dia tidak menyerah saat Wajib Pajak tidak membawa folder database, dia meminta agar teman dari Wajib Pajak yang masih berada di kantor Wajib Pajak mengirimkan email folder database. Pegawai Wajib Pajak yang datang ke KPP pun segera menelepon dan meminta dikirimkan folder database. Pegawai yang berada di kantor Wajib  Pajak sudah mengirimkan file database dan saudara Del pun akhirnya memperbaiki csv. tetapi ternyata folder yang dikirim oleh pegawai yang berada di kantor Wajib Pajak tersebut salah yaitu SPT Tahunan tahun 2015 sedangkan Wajib Pajak akan melaporkan SPT Tahunan tahun 2016. Pegawai dari Wajib Pajak yang datang ke KPP pun sudah pasrah dan berniat menyampaikan SPT Tahunan melalui pos atau jasa ekspedisi tercatat lainnya. Tetapi saudara Del belum juga menyerah, dia memiliki ide untuk me-Remote komputer Wajib Pajak yang berada di kantor Wajib Pajak atas ijin Pegawai yang datang. Saya berucap dalam hati, gila nih si Del pantang menyerah banget. Akhirnya setelah sekitar 15 menit saudara Del berhasil menemukan tempat folder Database yang tersimpan di komputer milik Wajib Pajak, sementara pegawai yang bekerja di tempat Wajib Pajakpun sudah menyerah untuk menemukan folder database tersebut Del berhasil menemukan dengan cara me-Remote dan akhirnya dia berhasil memperbaiki file csv. malam itu sekitar pukul 20.45 WIB Wajib Pajak perusahaan A berhasil melaporka SPT Tahunan PPh Badan dan menjadi Wajib Pajak terakhir yang melaporkan SPT Tahunan pada hari itu. 

Meskipun saya berbeda keyakinan dengan saudara Del ini, tetapi sekali lagi dia menunjukan bahwa dia bekerja bukan hanya untuk dirinya, bukan hanya untuk kantornya, bukan hanya untuk Direktorat Jenderal Pajak, tetapi seperti dalam keyakinannya “Di sini, dia bekerja untuk Tuhan.”

Jakarta, 15 Mei 2017

Ivan Styo Wibowo



Selasa, 07 Februari 2017

Dita

banyak kata terwakili oleh senyuman
bermakna ketulusan,
kesiapan untuk berikan bantuan,
namun terkadang juga serupa harapan untuk dimengerti

saat harus menggunakan kata pun
kau memilih senyap sebagai latar
volume yang berbatas, memaksa kami perlahan mendekat
caramu indah membuat semua lebih personal

walau tenang, nyaris tanpa gelora
bahkan saat benturan keras datang pun tetap dengan senyuman
kau sejatinya bergerak cepat
kupu-kupu yang sigap terbang cepat, namun tetap anggun
tak goyangkan ujung daun.

kebersaaman di ruang kerja, yang tetap senyap
namun hangat dan dekat
kami pasti rindu.

Selamat berkarya di tempat baru, teman.

Waskon Empat Mampang Prapatan.
~Fant4stic~