Minggu, 23 Oktober 2011

Monolog “NASIB SI NASIB” [performance tentang INTEGRITAS]


[intro musik lagu Jawa/ Nasib masuk, boleh saja sambil jogged]
Namaku Nasib, aku wong ndeso, aseli nggunung kidul, gak percaya? Ya lihat saja… [ngangkat kaki, terus meregangkan jari2nya] wong jari-jarinya aja njeber, megar, khas kaki yang sering jalan jauh dan nyeker ndak pake sepatu…..

Namanya aja wong ndeso, orang tuaku tentu saja wong ndeso juga…  tapi aku bangga sama bapakku, dia seorang petani, dia jago ilmu prihatin dan selalu bersyukur… pernah aku mengeluh, kok kita gini2 saja sih pak… gimana bisa bersyukur, wong hidup susah terus.. kapan kita kaya?
Kata Bapak: huss.. jangan gitu, kaya itu bukan karena banyaknya harta, tapi kaya itu terletak di “sini” [dia nunjuk dadanya] dan jangan nunggu bahagia dulu baru bersyukur, tapi bersyukur dulu pasti bahagia itu datang….

Namun berkat tresnane Gusti Allah, aku dapat kesempatan sekolah lumayan tinggi… jadi Sarjana [pakai toga].

Apalagi akhirnya, dapat diterima jadi PNS di kementerian Keuangan… [toga dilepas, dipakain kemeja plus dasi] walaupun gradingnya masih grading terendah… lumayan, ndak papa deh… hmm…. Alhamdulillah yak, “sesuatu” banget….

Singkat cerita, SK Penempatan pertamaku keluar…. Hmmm, mau tahu aku penempatan di mana? Mau tahu? Mau Tahu? Mau tahuuuuu???? Kita ikuti dulu yang satuuu ini…..
 [tarian kecak……]

Yaaa… penempatan pertamaku di pulau nan Indah, yang slogannya “every day is holyday”
Hmmm…. Enak banget…
Ada banyak holyday,
Ada banyak bule,
Juga cewek2 kece ….
Malah ada juga yang ote-ote.. hehehehehe
[Nia datang menggoda...]
 
Waduh banyak betul godaannya…. [Nasib ngeces] srup!
Godaan terberat adalah saat Nia gadis “gaul” itu datang. Dia cantik. Jago betul menyenangkan hati orang, emang sih suka dugem dan ejeb2… atau ngajakin nenggak arak dan masrum bali… hmmm, bisa lupa semua beban…

Malaikat datang menggandeng “Hasanah”, dia mengingatkan akan istriku di kampung…

Syetan datang berbisik sebaliknya… ayolah mumpung ada yang mauuuu….
Nggak!...
Aku masih takut dosa; lagi pula.. selingkuh itu kan perbuatan tercela…. Dan berarti itu contoh pelanggaran nilai Integritasku sebagai PNS di kementerian Keuangan…  aku tidak ingin membuat malu keluargaku, institusiku, juga Bapak Menteriku.. [tuing tuing tuing] 
so, aku katakan pada Nia... Lo Gue... End!!

Lepas dari denpasar, kirain bisa mendekat ke homebase di jogja, ternyata…… hiks… PAPUA!
Jika sebelumnya stress karena banyak godaan, di Papua stress juga karena kesepiaan…. Kebayang nggak sih… di tengah gelapnya suasana, yang teringat adalah Hasanah,sang istri terkasihku yang tertinggal di lereng gunung kampung halamanku… hiks… Cintaku terhalang ruang dan waktu…. [lagu Kangen]

Dan papua aku tinggalkan… karena SK Mutasi itu membawaku ke ibu kota…. [lagu ke Jakarta aku kan kembali]… 

Jakarta kota yang menawarkan banyak mimpi,
Denyut nadinya serasa tak pernah berhenti...

tiap hari godaan datang lalu lalang...
ada yang datang menawarkan sekardus durian,
lalu ada juga yang membawa apel malang...

dan saatnya kok ya tepat; aku lagi butuh banyak duit...
hasanah istriku itu, masih di kampung dan berharap bisa segera diboyong ke Jakarta, jadi butuh rumah....
belum lagi orang tua di kampung juga sudah lama nggak panen, karena kemarau panjang terus-terusan... bahkan informasi terakhir, sapi kesayangan Bapak sakit keras, butuh diopname, hiks...

Syetan datang, bisikan godaan...
Ayo ambil saja, ini kesempatan bagus, kapan lagi. Kami kan lagi pingin beli rumah, pingin bahagiakan orang tua, mungkin saja sudah takdirmu... ayoolah...

Malaikat datang mengingatkan....
jangaaaan, ingat dosa.. kamu mau keluargamu mengkonsumsi harta haram? ingat nasehat Bapakmu, bahwa kaya bukan pada harta, tapi ada di hati.. kalau tahu yang kau kirimkan ke kampung itu dari harta haram, pasti mereka menolaknya.

Syetan kembali merayu, 
Siapa bilang begitu, kan yang penting membahagiakan mereka, masak sih mereka tidak senang kalau dikirim uang buat usaha, atau kalau ada sisa belikan saja mobil, itu bisa buat mudik... hmmm. enak kan?

Malaikat menyanggah,
Jangan dengarkan syetan, dia hanya ingin kau jadi temannya di neraka... kamu percaya hari akhir kan? kamu mau, kamu dan seluruh anggota keluargamu ikut menemani syetan di neraka??

[tarik menarik antara dua pihak,,, di pihak syetan ada penyuap, nia sang penggoda; sementara di pihak malaikat, ada Bapak, Sapi, Hasanah]

Cukup!!
aku sudah muak, wahai Syetan dan kroni2nya... Enyah kau... Pergi... hus hus hus...

[senandung lagu "Sebelum Cahaya" by Letto]
Astaghfirullohal'adhim
Lindungi aku ya Alloh, dari godaan Syetan yang terkutuk....

Ya Alloh ya Tuhan Kami, Engkaulah Penguasa gerak hati, tetapkanlah hati kami dalam ketaatan kepadaMu...

Ya Alloh Yaa 'Azizu, Dzat yang Maha Perkasa, berikanlah kami segenap PNS di kementerian Keuangan ini Kekuatan agar dapat menjalan Nilai2 Organisasi yang telah kami sepakati, karena sungguh Pelaksanaan Nilai2 Organisasi  tersebut adalah bukti nyata Iman kami kepada-Mu....

Aamiin.....

[ditulis sebagai skenario untuk performance di Value Gathering bersama Menteri Keuangan]