"Jangan cari-cari salah dan aib orang lain, seringlah mencari salah dan aib diri sendiri... mudah-mudahan dengan begitu tidak akan ada waktu mencari salah dan aib orang lain..." kalimat mas Feri Susanto, pada suatu hari di MP FM. Mungkin hanya kalimat biasa, dan sudah juga sering kita dengar dari orang lain, tapi aku merasa perlu menyimpan kalimat ini sebagai pengingat buatku. Karena memang benar, kata pribahasa "Gajah di pelupuk mata tak nampak, kuman di ujung lautan nampak."
Waktu yang kita miliki itu sudah jelas. 24 jam. Sama dengan yang dimiliki oleh penduduk dunia lainnya. Waktu seolah gelas, yang tak bisa memuat melebihi batas kapasitasnya. Jika penuh akan meluap. Jika waktu diisi dengan kesia-siaan maka pasti kemanfaatannya tak punya tempat. Demikian sebaliknya. Seperti kesibukan mencari kesalahan orang lain pastilah akan membuat kita tak punya waktu cukup untuk mencari kesalahan diri sendiri. Demikian sebaliknya.
Dalam kaca mata agama, istighfar membuka pintu-pintu solusi atas banyak masalah. Bahkan untuk mendapatkan keturunan pun ada nasehat dengan perbanyak istighfar. Istighfar adalah permohonan ampunan. Dan permohonan ampunan dimulai dengan kesadaran atas kesalahan diri. Artinya Tuhan mengingatkan bahwa mulai dari kesadaran akan kesalahn diri itu lah pintu solusi akan terbuka. Akan berbeda jika kita sibuk menyalahkan orang lain, kita justru akan semakin terpuruk dalam belukar masalah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar