Kamis, 16 Oktober 2014

MEMILIH UNTUK BERARTI

Film pendek yang mengambil latar kehidupan tiga pegawai negeri sipil ini memang sederhana, tapi cukup menarik untuk dilirik.  Alur cerita mengalir dengan cepat seperti memaksa kita untuk menunda mengedipkan mata sejenak.

Dian yang kesehariannya harus melewati fasilitas jalan yang tidak nyaman dan penuh tantangan, ditengah kemajuan pembangunan (katanya). Maman yang harus menggelengkan kepala saat melihat seorang anak yang seharusnya menikmati bangku sekolah,  tetapi harus mengamen demi kelanjutan hidupnya. Serta Dika yang melihat kenyataan bahwa sejumlah pemuda di sekitar lingkungannya menganggur karena tidak tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Tiga kisah ini menjadi pecahan yang menghantarkan kita pada kejadian-kejadian kecil yang nyaris tidak berhubungan satu sama lain dalam waktu enam menit.

Dalam alur yang singkat, ketiga tokoh ini digiring kepada kondisi yang berat bagi mereka. Tawaran yang menggiurkan dan dengan sedikit menutup telinga hati nurani, mereka bertiga mungkin akan sampai pada kenyamanan diri sendiri. Tapi tunggu dulu, apakah itu pilihan mereka? Tentu tidak, dengan harapan bahwa ada perubahan ke arah yang lebih baik dari setiap pilihan yang mereka ambil, Dian, Maman dan Dika dengan tegas menolak setiap tawaran tersebut.

Film Sebelum Habis ini ingin menarik kita sesaat, kembali kepada sejumlah kenyataan yang terpapar di depan mata. Dan tanpa kesan menghakimi, film ini mencoba memperlihatkan bahwa setiap tindakan kecil yang kita lakukan dapat berdampak besar pada sisi kehidupan lain. Dian, Maman maupun Dika memilih untuk berjarak pada korupsi karena dengan cara itu mereka memberi harap pada negeri. Bagaimana dengan pilihan Anda?

Resensi Film "Sebelum Habis" oleh Boy Valentin Purba.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar